Ciri-Ciri Orang Yang Belum Boleh Pacaran



a. Belum mengenal Yesus sebagai sumber kasih yang sejati

Kalau kalian belum mengenal Yesus secara pribadi, saya sarankan jangan pacaran dulu. Mengapa? Saya terlalu yakin, sumber kasih sejati itu hanya ada dalam Tuhan Yesus Kristus. Jadi kalau orang belum mengenal sumber kasih yang sejati itu, mustahil ia bisa memberikan kasih yang sejati kepada orang lain.
Kalau hidup kekeristenan orang masih setengah-setengah, saya sarankan perbaiki dan tingkatkan dulu sebelum berpacaran, karena hidupnya bisa hancur. Mengapa bisa hancur? Karena sebelum kamu mengenal kasih yang sejati, akan sulit menerima kelemahan pacar atau bahkan mengampuni kesalahannya. Bisa dibayangkan hubungan dengan pasangan kalian akan diwarnai dengan benturan dan tidak harmonis.

b. Pembosan atau senang berpetualang

Orang seperti ini belum boleh pacaran, sebab ia belum bisa membangun sesuatu yang sifatnya permanen. Orang seperti ini masih suka coba-coba, berpetualang dan ‘mencicipi’  banyak hal. Kalau orang seperti ini berpacaran, bisa amat berbahaya, karena pacarannya hanya akan dijadikan eksperimen dan kelinci percobaan. Kalau dalam berpacaran ada sedikit masalah, ia menjadi mudah “ngambek” dan akhirnya pindah ke lain hati dengan berbagai macam alasan.
Saya harus mengingatkan  secara serius,  bahwa ada orang-orang yang dasarnya adalah pembosan. Orang seperti ini tidak pernah tahan dengan sesuatu yang sifatnya mengikat dan menuntut komitmen. Oleh sebab itu, selama ia belum bisa menghilangkan sifat pembosan nya, ia belum layak untuk berpacaran.

c. Belum bisa berkomitmen

Orang yang belum bisa berkomitmen biasanya perkataannya tidak bisa dipegang. Selalu berubah-ubah. Paginya hijau, siang merah, sorenya jadi biru. Orang yang demikian, umumnya juga tidak bisa tegas dan sulit dipercaya.  Wataknya seperti layang-layang. Kemana angin bertiup, ia akan ikut.

d. Memiliki sifat kekanak-kanakan

Orang yang demikian sifatnya selau menuntut. Dia tidak pernah merasa bahwa dirinya salah, mudah “ngambek” dan merajuk tanpa alasan jelas. Berpacaran dengan orang seperti ini membuat hidup kalian menjadi berbeban berat, karena dituntut untuk selalu mengerti pacar kita. Pacaran yang akan dilakukan pun bersifat kekanak-kanakan. Banyak pertengkaran dan konflik yang bisa terjadi. Jadi sebaiknya orang tersebut jangan pacaran dulu, sebelum ia bisa bersikap lebih dewasa.

e. Tidak dapat menolak atau tidak dapat menyampaikan pendapat

Ada orang yang susah untuk mengatakan: TIDAK! Ini berbahaya, karena sulit untuk menolak sesuatu yang sudah jelas-jelas salah sekalipun. Orang yang tidak bisa mengatakan TIDAK, ini biasanya juga susah untuk menyampaikan pendapat. Ia hanya ikut arus saja dan lebih banyak mengikuti kemauan orang lain.

f. Orang yang masa bodoh atau Tidak mau diatur

Ada orang yang susah untuk mengatakan: TIDAK! Ini berbahaya, karena sulit untuk menolak sesuatu yang sudah jelas-jelas salah sekalipun. Orang yang tidak bisa mengatakan TIDAK, ini biasanya juga susah untuk menyampaikan pendapat. Ia hanya ikut arus saja dan lebih banyak mengikuti kemauan orang lain.

g. Menganggap kesucian bukan tanggung jawab orang percaya

Orang tipe ini akan cenderung “menyerempet”, bahaya kalau ia pacaran. Prinsip mereka, mudah-mudahan saya bisa menjaga kesucian, tetapi kalau tidakpun, tidak masalah. Kalau ada teman yang menganggap kesucian bukanlah tanggung jawab pribadinya, maka kemungkinan ia jatuh dalam dosa seksual pasti sangat besar.
Saya tidak mengatakan bahwa pacaran pasti identik dengan dosa, melainkan di masa pacaran kita bisa waspada sambil tetap hidup menjaga kesucian.


Ringkasan buku "Dua Hati Sejuta Rasa" 
Gilbert Lumoindong






1 komentar:

  1. Style jiwa muda sekarang susah untuk terhindar dari pacaran, makanya harus mempersiapkan diri dengan cara hebat. Mempersiapkan diri itu adalah dengan membunuh nafsu itu, caranya adalah dengan bersikap tidak ngoyo terhadap cinta.

    BalasHapus

Berilah komentar yang positif dan membangun :)
God Bless You

Next Prev Next